Tuesday, October 30, 2012

just me and God that know .

your eyes says more than anything
that really means to me

too little truth in ur eye
i can see that
when i meet u
wish just my feelink

be a big quenstion
why i meet u now ?
it is a nice scenario or bad
i dont know
just me and God that know .

but why i meet n know u now
with the funny ways i know u
really funny
sometime i laught if i remember the first moment

but now i confused
nice or not
regret or not
just me n GOD that know


please listen to me
my heart story,
a story about you,
I want to sincerely like u,
sincerely like you,
please close your eyes,
just me and God that know 


: )

Kemampuan Intelek tinggi sebagai Sumber Kesulitan Anak dalam Belajar


Kemampuan Intelek tinggi
sebagai Sumber Kesulitan Anak dalam Belajar











Disusun oleh :
Dwi Istanto
Pendidikan Matematika Subsidi
09301241030



FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011


Pendahuluan


Pendidikan adalah sesuatu yang sangat penting. Sesuatu yang begitu berharga, sehingga untuk dapat mengenyam pendidikan yang tinggi dibutuhkan biaya yang tinggi pula. Bangsa yang maju pasti akan memajukan pendidikanya, karena bangsa itu sadar dengan pendidikan yang baik akan tercipta suatu Negara yang baik pula.
Menempuh pendidikan atau melakukan pendidikan sering kita artikan dengan proses belajar. Kita mulai proses belajar sejak kita masih kecil, sejak kita masih berumuran di bawah lima tahun. Contohnya saja, ketika kita masih kecil kita belajar untuk berbicara, belajar untuk bejalan, dan masih banyak yang lainya.
Kita melakukan pendidikan atau melakukan proses belajar tentu mempunyai tujuan tujuan yang hendak dicapai. Kita belajar tentu ada tujuanya. Saat kita di sekolah, tentu tujuan kita belajar adalah agar memperoleh nilai yang bagus dan pada akhirnya dapat naik kelas ataupun dapat lulus dari sekolahnya.
Kita belajar di sekolah selain untuk mendapatkan nilai yang bagus juga agar kelak di kemudian hari kita dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kemampuan kita. Supaya semua itu terwujud, tentu dalam proses belajarnya  harus baik. Siswa harus bias melakukan kegiatan belajar yang baik sehingga mereka dapat mencerna ilmu dengan baik dan pada akhirnya dapat menerapkan di dalam kehidupan sehari hari.
Untuk mewujudkan kegiatan belajar  yang baik di Negara kita ini masih terdapat banyak masalah yang harus dibenahi dan diselesaikan oleh pemerintah. Masalah masalah yang menghambat suksesnya pembelajaran dapat datang dari beberapa factor. Factor factor itu adalah dari tenaga pendidik, birokrasi pendidikan, dan tentunya dari peserta didik itu sendiri.
            Masalah pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan tenaga pendidik adalah masih banyak guru guru di Indonesia yang belum professional. Masih banyak guru guru yang belum mmperoleh gelar sarjana, sehingga penguasaan materinya pun belum maksimal dan pada akhirnya tidak dapat mmenyampaikan materi dengan baik kepada siswa. Ditambah lagi, masih banyak guru guru yang mengajar dengan cara seenaknya saja. Mereka tidak mempedulikan murid muridnya, apakah dia paham atau tidak. Sungguh memprihatinkan keadaan guru di Indonesia saat ini.
            Masalah kedua yang dialami bangsa di Indonesia saat ini adalah birokrasi pendiikan. Anggaran yang dialokasikan ke pendidikan masih sedikit, apalagi jika masih harus dipangkas oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Akibatnya, berimbas pada siswa. Siswa tidak dapat menikmati infrastruktur dan fasilitas fasilitas yang mereka butuhkan dengan alasan dana yang kurang.
            Masalah selanjutnya yang tidak kalah penting adalah dari peserta pendidik itu sendiri. Banyak sekali factor dari peserta didik itu sendiri yang menghambat mereka dalam belajar. Membuat mereka kesulitan dalam belajar. Diantaranya adalah motivasi dan kemampuan inteligensi. Masalah intelegensi ini cukup membuat anak kesulitan dalam belajar. Tidak hanya untuk anak yang berkemampuan intelek rendah tetapi juga menjadi masalah anak yang mempunyai kemampuan intelek tinggi, maka perlu diadakan metode yang tepat untuk mengatasinya.
            Guru guru tentunya harus mempunyai siasat siasat untuk menanggulangi anak yang mengalami kesulitan belajar karena kemampuan inteligensi. Disinilah peran seorang tenaga pendidik sangat penting dan sangat dibutuhkan.












Pembahasan


A.    Pengertian inteligensi, belajar, dan kesulitan belajar

1.      Inteligensi
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris  “Intelligence”  yang juga bersalal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia”.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan intligensi adalah daya reaksi atau penyesuaian yg cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental, thd pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yg telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pd fakta atau kondisi baru; kecerdasan
J. P. Guilford menjelaskan bahwa tes inteligensi hanya dirancang untuk mengukur proses berpikir yang bersifat konvergen, yaitu kemampuan untuk memberikan satu jawaban atau kesimpulan yang logis berdasarkan informasi yang diberikan. Sedangkan kreativitas adalah suatu proses berpikir yang bersifat divergen, yaitu kemampuan untuk memberikan berbagai alternatif jawaban berdasarkan informasi yang diberikan. Lebih jauh, Guilford menyatakan bahwa intelegensi merupakan perpaduan dari banyak faktor khusus.
K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
Tingkat inteligensi seeorang dapat berasal dari bawaan atau pun tidak. Inteligensi seseorang biasanya diukur dalam IQ.
Menurut pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah kemampuan atau daya  menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan menggunakan alat-alat berpikir menurut tujuannya.



2.      Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang dimaksud dengan belajar adalah  berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yg disebabkan oleh pengalaman.
Belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar (winkel, 1991).
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah kegiatan mencari dan memperoleh ilmu. Dari yang tidak yahu menjadi tahu.

3.      Kesulitan belajar
Kesulitan belajaradalah keadaan dimana seseorang tidak bias atau kurang memahami tntang pelajaran yang sedang mereka pelajari. Keadaan ini membuat para siswa tidak tahu cara belajar yang baik dan pada akhirnya mereka tidak tahu isi pelajaran atau materi yang diajarkan seorang guru. Hal ini harus segera mendapat perlakuan supaya tidak terjadi dampak yang buruk.



B.     Kesulitan belajar anak  karena kemampuan intelek yang terlalu tinggi

1.      Pengertian
Anak yang mempunyai kemampuan intelek tinggi adalah anak yang mempunyai tingkat kecerasan di atas rata rata. Anak yang mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih disbanding teman teman sebaya yang lain.
Masalah yang dihadapi tidak melulu menjadi masalah anak anak yang mempunyai kemampuan intelek rendah, akan tetapi juga menjadi masalah bagi anak yang mempunyai kemampuan intelek yang tinggi. Mereka yang mempunyai kemampuan intelek tinggi juga mempunyai masalah yang tak kalah rumitnya, sehingga perlu penanganan kusus terhadap mereka.
Sebagai seorang pendidik, kita juga harus memperhatikan mereka yang mempunyai kecerdasan diatas rata rata. Anak yang memiliki kecerdasan tinggi cenderung dapat dilihat dari tes bakat yang pernah dilakukan si anak. Seorang anak yang memiliki kecerdasan diatas 130 biasa disebut gifted.
Terman (dalam sugihartono,2007) melakukan penelitian bahwa anak yang berkemampuan rata rata tinggi itu kebanyakan berasal dari keluarga dengan kelas social ekonomi yang tinggi. Terman juga menemukan bahwa anak yang memilik kemampuan intelek yang tinggi akan sukses dalam kehidupan selanjutnya. Sebagian dari mereka bahkan sebagian besar dari mereka lebih sukses jika dibandingkan teman temanya yang hanya memiliki kemampuan rata rata atau biasa saja.
Di sisi lain anak anak yang memiliki kemampuan intelek yang tinggi atau gifted ini, ada yang terlibat dalam perkara criminal. Dengan kata lain beberapa anak dari kelompok ini menjadi anak yang agak nakal., dikarenakan secara emosional mereka belum matang. Namun demikian, secara keseluruhan anak yang memiliki kemampuan intelek yang tinggi tadi terbukti memberikan kontribusi dalam hal intelektual.

2.      Ciri ciri anak yang memiliki kemampuan intelek yang tinggi
Banyak sekali anak anak di dunia ini, anak anak dengan keberagaman dan keunikan mereka masing masing. Begitu juga dengan anak yang memiliki kemampuan intelek yang tinggi, atau kalau menurut terman biasa disebut anak  gifted. Anak anak gifted ini tentu juga memilki keunikan keunikan sendiri sehingga kelihatan berbeda dengan anak yang lain. Dengan keunikan keunikan anak tersebut, maka kita dapat mengetahui ciri ciri anak yang memliki kemampuan intelek tinggi ini.
Ciri ciri yang paling jelas dan paling berdasarkan data., yatu dengan tes potesnsi atau tes bakat. Anak yang mempunyai hasil tes potensi di atas 130 maka anak itu tergolong anak yang memiliki kemapuan intelegensi yang tinggi atau biasa disebut dengan sebutan anak gifted.(utami munandar,1982)
Selain ciri ciri diatas tentu masih ada ciri ciri lain. Menurut Renzulli (dalam sugihartono,2007) anak gifted atau anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi mempunyai tiga cirri pokok yaitu : 1) kemampuan umum diatas rata rata,  2) kreativitas diatas rata rata, 3)komitmen tugas yang tinggi.
Sedangkan ciri ciri yang lain adalah anak yang akan menjadi pandai sekali dapat dikenalidari cirri khasnya, yakni nampa lebih tua daripada umurnya, Nampak lebih tua daripada teman teman sebayanya, mereka Nampak lebih tua karena minat mereka diarahkan ke hal hal yang biasanya diperhatian oleh anak anak yang lebih tua,perbendaharaan katanya luas sekali, serta permainanan yang ia senangi adalah permainan anak anak yang lebih tua darinya, dan anak yang berkemampuan intelek tinggi ini tidak mau menerima kekalahan.(singgih, 2001)
Demikian tadi ciri ciri anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi. Sudah cukup banyak cirri ciri yang kami paparkan, semoga anda dapat mengambil manfaat dari penjelasan yang saya paparkan diatas.

3.      Masalah  yang dihadapi anak berkemampuan intelek tinggi dalam belajar
Anak yang mempunyai kemampuan intelek tinggi tidak jaminan mereka tidak mendapatkan masalah dalam hal belajar atau dalam proses pembelajaran. Sama seperti anak yang memiliki kemampuan rendah, anak yang berkemampuan intelek tinggi ini juga mempunyai masalah masalah dalam hal pembelajaran yang harus ditangani juga. Jika tidak maka akan menjadi masalah yang serius terhadap perkembangan anak tersebut.
Anak anak gifted atau anak anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi ini memiliki kemungkinan untuk mengalami kesulitan serius di sekolah. Mereka mungkin sangat bosan dengan teman sebayanya dan pengetahuanya mungkin melebihi apa yang disampaikan guru mereka. Guru mungkin melihatnya tidak sopan atau cari cari perhatian, padahal sebenarnya tidak.
Mungkin juga anak anak yang memiliki kemampua intelek tinggi ini, akhirnya menjadi penganggu dii sekolah. Anak tersebut menganggap sekolah terlalu mudah dan guru menerangkan secara lambat. Ia sudah memahami apa yang disampaikan guru sedangkan siswa yang lain belum. Demikian pula ia cepat dalam mengerjakan soal dan sisawaktunya hanya digunakan untuk mondar mandir di kelas atau malah menggunakan waktunya untuk mengganggu teman lain yang belum selesai mengerjakansoalnya.
Adakalanya anak yang berkemampuan intelek tinggi ini juga suka membolos dan mennjadi anak yang malas. Meeka membolos karena mereka berfikir tidak ada gunanya mereka ke sekolah tiapa hari. Merka beranggapan pelajaran di sekolah tidak maju maju.
Ia menjadi malas karna dalam waktu yang singkat ia dapat mengerjakan tugas tugasnya. Sikap malas ini sering dibawanya terus, karna menghafal sering tidak memerlukan waktu yang lama. Kebiasaan anak menyelesaikan sesuatu menyeebabkan anak menjadi kurang sabar dan tidak tekun dalam menyelesaikan tugas tugas kelak di kemudian hari.
Selain masalah diatas ada masalah lain yang dialami anak gifted ini, yaitu mereka mengira belajar adalah masalah yang mudah sehingga tidak mempersiapkan segala sesuatunya dalam belajar sehingga dapat menjadikan mereka frustasi akibat tidak kemampuan mereka dalam memahami pelajaran. Oleh karena frustasi tadi, ia juga sering menjadi agresif, tidak perhatian dan kadang kadag meninggakan tugas.
Sekian masalah masalah yang dapat saya ungkapkan mengenai anak anak yang berkemampuan intelek tinggi. 

4.      Solusi dari masalah yang dihadapi anak berkemampuan intelek tinggi
Setiap masalah tentu ada solusinya. Tidak terkecuali masalah anak anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi, tentu ada beberapa pilihan solusi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran bagi anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi
Ada pendapat yang menyatakan bahwa anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi ini mengikuti program ‘lompat kelas’. Program yang biasa kita sebut dengan akselerasi. Akan tetapi program in juga ada kekuranganya, yaitu tidak sejajarnya kemampuan intelek dengan perkembangan social.
Ada solusi lain untuk mengatasi masalah anak yang memiliki kemampuan  intelek tinggi ini, yaitu diadakanya kelas kusus. Kelas yang diperuntukkan untuk anak yang memliki kemampuan intelek tinggi. Memang di Indonesia belum ada kelas yang seperti ini, kelas yang isinya untuk anak berkemampuan intelek tinggi atau kelas untuk anak  anak yang kemampuan inteleknya lebih dari teman sebayanya.
Di Indonesia yang sudah dimulai penanggulanya adalah kurang lebih dicerminkan dalam sekolah pembangunan. Bila pelaksanaanya sesuai dengan tujuan, maka persoalan anak ini dapat diselesaikan dengan membiarkan anak menjalani proses belajar dengan kecepatan sendiri. Selesai sesuatu dikuasai mereka lanjutkan pelajaran berikutnya dan seterusnya begitu. Akan tetapi bila pelaksanaaya tidak sesuai dengan tujuanya maka mungkin anak akan kehilangan smangatnya karena seolah olah pembelajaran dipaksakan mengikuti tempo yang tidak sesuai dengan kemampuan optimal si anak.
Mengingat sulit untuk membentuk kelas kusus, maka dapat dibentuk kelas biasa dengan aktivitas diperluas untk menampung waktu luang anak anak tersebut. Apabila memang program ini memanag sulit dijalankan juga maka sebaiknya orang tua turun tangan. Orang tua mencari bidang tertentu agar si anak itu tidak menganggur jika pelajaran sudah selesai dan yang terpenting kegiatan itu harus sesuai dengan kemampuan dan kemauan anak,  supaya selain mengisi waktu luang anak itu juga sekalian menyalurkan hobi mereka.







C.    Peran pendidik terhadap anak yang berkemampuan intelek tinggi
Menurut la sulo yang dimaksud dengan pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik (dalam siswoyo, 2007).
Menurut  langeveld pendidik adalah orang yang dengan sengaja membantu orang lain dalam mencapai kedewasaan (dalam siswoyo, 2007).
Dari uraian di atas maka dapat disumpulkan bahwa pendidik adalah seseorang yang dengan tulus mentransfer ilmunya kepada peserta didik.
Dalam proses pembelajaran seorang pendidik dalam hal ini guru harus memperhatikan keberagaman siswa yang diajar dan di didiknya. Mulai dari kondisi ekonominya, serta yang lainya. Begitu juga dengan keberagaman kemampuan intelek yang dimiliki siswa.
Tentu dalam sekolah kususnya kelas tidak mungkin muridnya pandai atau bodoh semua. Pasti dalam suatu kelas akan berbaur murid murid yang pandai dan yang bodoh. Sebagai seorang guru tentu harus memperhatikan hal semacam itu karena akan berdampak pada metode yang akan digunakan dalam pembelajaran.
Guru seharusnya tidak hanya memperhatikan anak yang memiliki kemampuan kurang saja tetapi juga harus memperhatikan anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi supaya mereka tetap termotivasi berada di kelas. Contohnya adalah ketika sudah memberikan tugas dan anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi tadi sudah selesai maka jangan biarkan anak itu menjadi diam saja, karena akan membuat anak itu malah dapat menganggu temanya yang belum selesai. Sebaiknya guru memberikan soal soal yang lebih menantang lagi kepada anak anak yang sudah selesai tadi supaya anak itu tidak menganggur dan mempunyai pekerjaan ketika pelajaran sedang berlangsung. Sehingga anak itu dapat focus terhadap pekerjaanya dan tidak menggangu anak yang lain.
Jadi sebagai seorang guru, kita harus memperhatikan keberagaman siswa, supaya kita dapat menerapkan metode pembelajaran apa yang dapat dan tepat kita gunakan di dalam kelas.

Kesimpulan

Anak anak tentu beraneka ragam. Beraneka ragam dalam banyak hal, baik secara fisik atau tidak. Salah satu yang pasti beraneka ragam adalah kemampuan intelek anak. Setiap anak pasti mempunyai kemampuan intelek yang berbeda beda. Ada yang mempunyai kemampuan intelek rendah, ada juga yang berkemampuan intelek tinggi.
Baik anak yang berkemampuan intelek rendah maupun yang berintelek tinggi sama sama mempunyai masalah dalam hal belajar. Mereka sama sama mempunyai kesulitan dalam hal belajar meskipun masalah dan kesulitan yang mereka alami berbeda
Anak yang memiliki kemampuan intelek tinggi cenderung sukses dalam pembelajaran, tetapi pasti meliliki masalah yang harus ditangani.  Supaya anak tersebut tetap termotivasi dalam belajar.
Guru sebagai tenaga pendidik juga harus memperhatikan akan keberagaman itu. Hal ini dilakukan agar guru dapat menerapkan metode yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran di kelas.
 
 











Daftar pustaka



Siswoyo, Dwi . (2008). Ilmu pendidikan. Yogyakarta :  UNY press

Singgih.(2001). Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: Gunung Mulia

Sugihartono.(2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : UNY press

Munandar, Utami. (1985). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: Gramedia

Winkel.(1991). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grasindo





coment



Dwi Istanto
09301241030
Pendidikan Matematika 2009
(http://dwi-istanto.blogspot.com)

Banyak hal yang dipeIajari dari elegi bapak. Terima kasih bapak DR. Marsigit
Memahami diri sendiri,  Memahami orang lain, lingkungan, Santun terhadap ruang dan waktu itu sangat penting. Dan yang lebih penting lagi adalah hati dan pikiran yang bersih, biar kita tidak salah jalan dan tidak tersesat di perjalanan yang bisa berakibat tidak baik untuk diri kita sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar 
==========================================================================
.
Dwi Istanto
09301241030
Pendidikan Matematika 2009
(http://dwi-istanto.blogspot.com)



Melakukan objektivitas matematika  itu cukup sulit. Karena obyek matematika adalah pikiran kita, maka cukup  sulit memahamkan orang lain dengan kemampuan yang berbeda beda. Maka dari itu nilai subjektivitas akan selalu ada

============================================================================

Dwi Istanto
09301241030
Pendidikan Matematika 2009
(http://dwi-istanto.blogspot.com)

Dengan pikiran dan hati yang bersih kita bisa mengendalikan nafsu. Meminimalisir nafsu yang buruk dan memaksimalkan nafsu yang baik. Terima kasih bapak Prof. DR. Marsigit, elegi yang bapak buat sangat membantu dalam menjalani hidup.

coment Elegi Melawan Hawa Nafsu
Oleh Marsigit
==========================================================================
 
Dwi Istanto
09301241030
Pendidikan Matematika  bil 2009
(http://dwi-istanto.blogspot.com)


Dunia ini adalah sesuatu yang fana. Yang kita punya di dunia tidak akan kita bawa sampai  kea lam baka. Dalam kehidupan ini, kita sebagai manusia mengalami  tahapan tahapan dalam kehidupan. Mulai dari lahir, terus berlanjut ke remaja, dewasa, tua, mati dan akhirnya kembali kepada sang pencipta.  Ketika kita masih bayi dan berlanjut ke anak anak sampai kita berlanjut menjadi seorang remaja yang kokoh, saat saat itulah kita seharusnya menjadi seorang yang berbakti pada pada orang tua. Karena orang tualah yang sangat berjasa dalam kehidupan kita.  Akan tetapi, selain menghormati, kita sebagai anak juga harus senantiasa mengingatkan orang tua jika perbuatan orang tua salah. Jika perbuatan orang tua menentang norma norma terutama norma agama. Kita harus selalu berusaha menyadarkan orang tua kita jika mereka berbuat salah supaya mereka jika nanti meninggal dapat bahagia di akhirat kelak. Tetaplah berdoa kepada Alloh SWT supaya kita dan orang tua kita selalu berada dalam kindungan dan masuk kedalam surgaNya. Amiin
 Terima kasih bapak Prof. DR. Marsigit atas elegi yang bapak tulis. Elegi bapak sangatlah bermanfaat.


coment

Elegi Ritual Ikhlas III: Perjuangan Dewi Umaya dan Muhammad Nurikhlas

Oleh Marsigit
========================================================================

 
Dwi Istanto
09301241030
Pendidikan Matematika  bil 2009
(http://dwi-istanto.blogspot.com)

Belajar matematika itu seperti belajar sesuatu yang berkaitan . matematika itu sendiri adalah sesuatu yang salimg terkait. Bab matematika ini pasti terkait dengan materi matematika yang lain. Dan pasti materi dasar yang diprljari di timgkat SD selalu dipakai di jenjang yang lebih tinggi nantinya. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep dasar tentang matematika di tingkat dasar haruslah kuat, supaya mereka bias jadi lebih paham pada materi berikutnya. Tetapi pada realitanya. Banyak sekali siswa yang kurang kuat dalam pemahaman dasar, sehinggga mereka terpontal pontal dalm materi berikutnya.  Banyak factor yang mempengaruhi, salh satunya tentu tentang cara guru yang membelajarkan matematika dengan cara yang sangat menyiksa siswa. Seharusnya guru memakai cara yang menyenangkan dan membuat siswa terlibat sehingga siswa dapat paham akan matematika.
Terima kasih bapak Prof. DR. Marsigit atas elegi yang bapak tulis. Elegi bapak sangatlah bermanfaat. Terutama bagi guru guru di Indonesia

Dialog Internasional 1 Pendidikan Matematika