Menikmati dan Menjalani Hidup yang Nikmat
dengan Filsafat
Pada semester ini, yaitu
semester tujuh ini saya mendapat mata kuliah yang cukup asing bagi saya. Mata
kuliah yang menurut saya amatlah tidak penting pada awalnya. Tetapi setelah
saya mengikuti kuliah perdana, saya sadar bahwa mata kuliah ini, mata kuliah
filsafat adalah mata kuliah yang penting. Dalam mata kuliah ini, diajarkan
materi materi yang berhubungan dengan kehidupan dan spritual. Jujur, saya pun
merasa bingung dan tertawa geli sedikit ketika membaca bacaan tentang filsafat
karena saya belum bisa memahami filsafat secara seutuhnya.
Pada pertemuan perdana , bapak
Prof. DR. Marsigit memaparkan sedikit tentang filsafat. Beliau menjelaskan
beberapa hal yang menurut saya sangat bermanfaat. Saya meringkas hal hal
tersebut menjadi beberapa hal yaitu filsafat itu hidup, spritual, reflektif,
dan keadilan. Dengan belajar berfilsafat, kita diajarkan untuk bersifat adil
terhadap semuanya. Bersikap adil bukan berarti memberikan sesuatu sama porsinya
terhadap semuanya tetapi memberikan sesuatu sesuai porsinya. Di mata kuliah
ini, saya diajarkan cara cara bersikap adil terhadap semuanya, dan tentunya
saya akan merealisasikan di kehidupan nyata.
Kemudian yang kedua Hidup. Kalau
menurut saya hidup itu adalah waktu dimana manusia bernyawa, tumbuh, dan
berkembang. Dan setiap orang yang hidup pasti mempunyai kehidupan dan setiap
kehidupan pasti ada masalah, dan setiap manusia melewati masalah pasti ada
pengalaman, setiap pengalaman maka ada hikmah yang diambil, dan setiap hikmah
yang diambil pasti ada pendewasaan. Filsafat tiap orang berbeda beda, tapi yang
terpenting adalah janganlah mencela filsafat orang lain.
Dalam berfilsafat kita juga
harus mendasari hati kita dengan iman yang kuat, karena filsafat itu berkaitan
dengan pikiran dan pikiran itu liar. Maka harus diimbangi dengan hati yang baik
supaya kita tidak terjerumus ke dalam fikiran yang sesat. Yang terakhir
filsafat itu reflektif, yaitu kita terkadang harus berhenti sejenak dalam
segala sesuatu. Sejenak memikirkan apa saja yang telah kita perbuat untuk kita
bisa lakukan langkah selanjutnya yang lebih bijiak dari sebelumnya.
Pada pertemuan selanjutnya, mata kuliah filsafat mempelajari kegunan
filsafat dalam kehidupan sehari hari. Para
mahasiwa memaparkan pertanyaan pertanyaan tentang filsafat. Pada pertemuan ini, kami sudah
mulai meresapi tentang filsafat.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan
alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Dalam membangun tradisi filsafat banyak
orang mengajukan pertanyaan yang sama , menanggapi, dan meneruskan karya-karya
pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi
filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan
menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya. Dewasa ini filsafat
biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar
belakang agama.
Hal penting yang dapat saya ambil dalam pembelajaran minggu itu adalah
pengalaman dan fokus. Dalam hidup tentu kita tidak lepas dengan namanya pengalaman. Setiap hari kita
selalu meciptakan pengalaman, dan kita bisa menjadi lebih bijak dengan belajar
dari pengalaman. Yang kedua adalah tentang fokus. Dalam mengerjakan sesuatu
kita harus fokus terhadap kegiatan yang kita lakukan. Dengan fokus kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal.
Banyak hal yang kita dapat dari filsafat. Banyak manfaat ketika belajar
filsafat. filsafat itu dapat
memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya,
senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab
terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun
kebenaran. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik
dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.
Mata kuliah filsafat juga mempelajari tentang bagaimana sesuatu itu
menembus ruang dan waktu. Materi kuliah ini menurut saya sangat menarik
sehingga membuat saya cukup semangat untuk mengikuti mata kuliah ini. Pada
perkuliahan ini, bapak Prof. Dr. Marsigit, beliau menyampaikan tentang
bagaimana menembus ruang dan waktu.
Semua yang ada di dunia ini semuanya bersfilsafat. Mulai dari mahasiswa,
siswa, orang awam, anak anak, binatang, tumbuhan, bahkan batu pun turut
berfilsafat serta menembus ruang dan waktu. adanya masa lalu, masa sekarang,
dan masa depan serta kita tidur
merupakan contoh perilaku menembus ruang dan waktu
Dalam memembus ruang dan waktu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu :
Ø
Paham tentang ruang dan waktu.
Ruang itu multidimensi. Berdimensi berdimensi. spiritualism membagi empat
ruang, yaitu materialism, formalism, normatifsism, dan spiritualism. Sedangkan
waktu, ada waktu berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan.
Ø
Memahami tentang adanya filsafat fenomenologi.
Menurut Husserr, fenomenologi meliputi abstraksi dan idealisasi.
Sebenar-benar manusia dalam hal ini, manusia sejati adalah abstraksi, yaitu
hidup dengan memilih.
Ø
Memahami tentang filsafat foundasionalism dan
antitesisnya.
Penganut fondasionalism tahu dan
selalu memikirkan kapan mulainya sesuatu. akan tetapi , kita sendiri saja tidak
diketahui kapan mulainya. Inilah yang kita sebut antitesis dari
foundasionalism, yaitu intuisionalism. Manusia merupakan seuatu yang
kontradiksi karena kita adalah kaum foundasionalism sekaligus intuisionalism.
Pada pertemuan selanjutnya, pada perkuliahan filsafat yang diampu oleh
bapak Prof. Dr. Marsigit, perkuliahan mempelajari sesuatu yang baru. Lagi lagi
saya cukup merasa senang dengan perkuliahan filsafat karena di sini kita diajarkan
hal hal yang baru. Pada pertemuan itu, dipelajari tentang sesuatu yang bernama
mitos. Pertama kali saya mendengar mitos pada perkuliahan itu, saya berpendapat
pasti ini akan berhubungan dengan hal hal yang kurang baik. Tetapi setelah
mengikuti perkuliahan, ternyata tidak semua mitis itu kurang baik. Dalam
pembelajaran mitos sangat diperlukan, bukankah kita semua tahu ilmu karena
mitos,yang mana pada awalnya kita tidak tahu kebenaranya dan kemudian selalu
mencari tahu kebenaran dengan intuisi kita.
Mitos
dapat diartikan sesuatu yang dibuat
dengan maksud dan tujuan tertentu. Contohnya adalah mitos tentang adanya Nyi
Roro Kidul di Laut Selatan, mitos ini mempunyai tujuan agar orang-orang tidak berbuat zalim
kepada di laut. Contoh lain tentang
mitos yang disampaikan bapak Prof. Dr. Marsigit adalah misal kita membuat mitos bahwa pohon mangga
kita dihuni gaib. Hal ini dimaksudkan agar orang sekeliing tidak berani mencuri
mangga. Dalam kasus itu orang yang tidak tahu sebenarnya mengangap hal itu
sebagai mitos.
Pada
perkuliahan itu, beliau juga menceritakan pengalaman dari kecil hingga sekarang
dimana perjalanannya penuh perjuangan dan pengorbanan. Cerita beliau sangatlah
menginspirasi terutama untuk diri saya sendiri, semoga besuk saya dapat seperti
beliau yang dengan kerja keras dan perjuangannya dapat meraih cita citanya.
Selain itu beliau juga menjelaskan tentang ikhlas. Ilustrasi yang dipaparkan
ialah Prof. Dr. Marsigit menyampaikan
kisah Syeh Abdul Qodir Jailani yang dengan ikhlasnya ia mengabdi dan menjalani
sesuatu dengan hati ihlas. Dari pengalaman beliau yang diceritakan di atas,
banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik. Salah satunya adalah perlu kerja
keras untuk meraih sesuatu dan kita semua mempunyai hak untuk membangun ilmu
kita sendiri.
Berdasarkan uraian-uraian di
atas tentang pembelajaran filsafat, maka saya bisa menarik kesimpulan bahwa
filsafat itu sangatlah berguna di berbagai sendi kehidupan. Filsafat itu unik,
dengan belajar filsafat kita belajar tentang kehidupan, sehingga kita merasa
nikmat dalam menjalani hidup. Ada pesan
yang cukup bermanfaat yaitu ambil yang baik dan buang yang buruk. Dengan
belajar filsafat, kita juga belajar
tentang kehidupan, sehingga kita menjadi lebih bijak dalam
menjalani hidup. Selain itu, hikmah
yang dapat kita petik dari belajar berfilsafat adalah kita harus bisa
memanfatkan waktu karena waktu akan berjalan terus dan tak mungkin kembali.
Sehingga dalam menghadapi sesuatu kita harus fokus terhadap apa yang kita
hadapi itu.
Dalam
dunia pendidikan saat ini, mitos yang
beredar adalah bahwa matematika itu merupakan mata pelajaran sangatlah
mengerikan. Hal itu membuat para pelajar
malas dan enggan untuk belajar matematika. Sebagai guru, upaya yang bisa kita lakukan
adalah meminimalisir mitos itu menjadi lebih bersahabat dan kalau bisa membuat
mitos bahwa matematika itu amatlah menyenangkan. Salah satu caranya adalah
membelajarkan matematika dengan cara mengajarkan sifat ikhlas dan melibatkan siswa, dimana siswalah yang
aktif sehingga mereka dapat membangun ilmu mereka dan tentunya dengan
intuisi mereka. Jika ini dan berlangsung diharapkan pembelajaran metematika akan sangat inspiratif dan bermakna. Oleh karena
itu, guru bukanlah orang yang memberi ilmunya kepada siswa, tetapi guru
sebaiknya menjadi fasilitator agar siswa dapat mengkontruksikan sendiri ilmunya
dengan salah satu senjatanya adalah intuisi mereka .