Sunday, January 6, 2013

Menikmati dan Menjalani Hidup yang Nikmat dengan Filsafat


Menikmati dan Menjalani Hidup yang Nikmat dengan Filsafat

Pada semester ini, yaitu semester tujuh ini saya mendapat mata kuliah yang cukup asing bagi saya. Mata kuliah yang menurut saya amatlah tidak penting pada awalnya. Tetapi setelah saya mengikuti kuliah perdana, saya sadar bahwa mata kuliah ini, mata kuliah filsafat adalah mata kuliah yang penting. Dalam mata kuliah ini, diajarkan materi materi yang berhubungan dengan kehidupan dan spritual. Jujur, saya pun merasa bingung dan tertawa geli sedikit ketika membaca bacaan tentang filsafat karena saya belum bisa memahami filsafat secara seutuhnya.
Pada pertemuan perdana , bapak Prof. DR. Marsigit memaparkan sedikit tentang filsafat. Beliau menjelaskan beberapa hal yang menurut saya sangat bermanfaat. Saya meringkas hal hal tersebut menjadi beberapa hal yaitu filsafat itu hidup, spritual, reflektif, dan keadilan. Dengan belajar berfilsafat, kita diajarkan untuk bersifat adil terhadap semuanya. Bersikap adil bukan berarti memberikan sesuatu sama porsinya terhadap semuanya tetapi memberikan sesuatu sesuai porsinya. Di mata kuliah ini, saya diajarkan cara cara bersikap adil terhadap semuanya, dan tentunya saya akan merealisasikan di kehidupan nyata.
Kemudian yang kedua Hidup. Kalau menurut saya hidup itu adalah waktu dimana manusia bernyawa, tumbuh, dan berkembang. Dan setiap orang yang hidup pasti mempunyai kehidupan dan setiap kehidupan pasti ada masalah, dan setiap manusia melewati masalah pasti ada pengalaman, setiap pengalaman maka ada hikmah yang diambil, dan setiap hikmah yang diambil pasti ada pendewasaan. Filsafat tiap orang berbeda beda, tapi yang terpenting adalah janganlah mencela filsafat orang lain.
Dalam berfilsafat kita juga harus mendasari hati kita dengan iman yang kuat, karena filsafat itu berkaitan dengan pikiran dan pikiran itu liar. Maka harus diimbangi dengan hati yang baik supaya kita tidak terjerumus ke dalam fikiran yang sesat. Yang terakhir filsafat itu reflektif, yaitu kita terkadang harus berhenti sejenak dalam segala sesuatu. Sejenak memikirkan apa saja yang telah kita perbuat untuk kita bisa lakukan langkah selanjutnya yang lebih bijiak dari sebelumnya.
Pada pertemuan selanjutnya, mata kuliah filsafat mempelajari kegunan filsafat dalam kehidupan sehari hari. Para mahasiwa memaparkan pertanyaan pertanyaan tentang  filsafat. Pada pertemuan ini, kami sudah mulai meresapi tentang filsafat.
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Dalam membangun tradisi filsafat banyak orang mengajukan pertanyaan yang sama , menanggapi, dan meneruskan karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa, bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu, filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar belakang budayanya. Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua kategori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama.
Hal penting yang dapat saya ambil dalam pembelajaran minggu itu adalah pengalaman dan fokus. Dalam hidup tentu kita tidak lepas  dengan namanya pengalaman. Setiap hari kita selalu meciptakan pengalaman, dan kita bisa menjadi lebih bijak dengan belajar dari pengalaman. Yang kedua adalah tentang fokus. Dalam mengerjakan sesuatu kita harus fokus terhadap kegiatan yang kita lakukan. Dengan fokus kita bisa  mendapatkan hasil yang maksimal.
Banyak hal yang kita dapat dari filsafat. Banyak manfaat ketika belajar filsafat. filsafat itu dapat memberikan ketenangan pikiran dan kemantapan hati, berfilsafat itu berarti mengatur hidupnya seinsaf-insafnya, senetral-netralnya dengan perasaan tanggung jawab, yakni tanggung jawab terhadap dasar hidup yang sedalam-dalamnya, baik Tuhan, alam, atau pun kebenaran. Filsafat tidak ada artinya sama sekali apabila tidak universal, baik dalam ruang lingkupnya maupun dalam semangatnya.
Mata kuliah filsafat juga mempelajari tentang bagaimana sesuatu itu menembus ruang dan waktu. Materi kuliah ini menurut saya sangat menarik sehingga membuat saya cukup semangat untuk mengikuti mata kuliah ini. Pada perkuliahan ini, bapak Prof. Dr. Marsigit, beliau menyampaikan tentang bagaimana menembus ruang dan waktu.  Semua yang ada di dunia ini semuanya bersfilsafat. Mulai dari mahasiswa, siswa, orang awam, anak anak, binatang, tumbuhan, bahkan batu pun turut berfilsafat serta menembus ruang dan waktu. adanya masa lalu, masa sekarang, dan masa depan serta kita tidur  merupakan contoh perilaku menembus ruang dan waktu
Dalam memembus ruang dan waktu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
Ø      Paham tentang ruang dan waktu.
Ruang itu multidimensi. Berdimensi berdimensi. spiritualism membagi empat ruang, yaitu materialism, formalism, normatifsism, dan spiritualism. Sedangkan waktu, ada waktu berurutan, berkelanjutan, dan berkesatuan.
Ø      Memahami tentang adanya filsafat fenomenologi.
Menurut Husserr, fenomenologi meliputi abstraksi dan idealisasi. Sebenar-benar manusia dalam hal ini, manusia sejati adalah abstraksi, yaitu hidup dengan memilih.
Ø      Memahami tentang filsafat foundasionalism dan antitesisnya.
Penganut  fondasionalism tahu dan selalu memikirkan kapan mulainya sesuatu. akan tetapi , kita sendiri saja tidak diketahui kapan mulainya. Inilah yang kita sebut antitesis dari foundasionalism, yaitu intuisionalism. Manusia merupakan seuatu yang kontradiksi karena kita adalah kaum foundasionalism sekaligus intuisionalism.  
Pada pertemuan selanjutnya, pada perkuliahan filsafat yang diampu oleh bapak Prof. Dr. Marsigit, perkuliahan mempelajari sesuatu yang baru. Lagi lagi saya cukup merasa senang dengan perkuliahan filsafat karena di sini kita diajarkan hal hal yang baru. Pada pertemuan itu, dipelajari tentang sesuatu yang bernama mitos. Pertama kali saya mendengar mitos pada perkuliahan itu, saya berpendapat pasti ini akan berhubungan dengan hal hal yang kurang baik. Tetapi setelah mengikuti perkuliahan, ternyata tidak semua mitis itu kurang baik. Dalam pembelajaran mitos sangat diperlukan, bukankah kita semua tahu ilmu karena mitos,yang mana pada awalnya kita tidak tahu kebenaranya dan kemudian selalu mencari tahu kebenaran dengan intuisi kita.
Mitos dapat  diartikan sesuatu yang dibuat dengan maksud dan tujuan tertentu. Contohnya adalah mitos tentang adanya Nyi Roro Kidul di Laut Selatan, mitos ini mempunyai tujuan  agar orang-orang tidak berbuat zalim kepada  di laut. Contoh lain tentang mitos yang disampaikan bapak Prof. Dr. Marsigit adalah  misal kita membuat mitos bahwa pohon mangga kita dihuni gaib. Hal ini dimaksudkan agar orang sekeliing tidak berani mencuri mangga. Dalam kasus itu orang yang tidak tahu sebenarnya mengangap hal itu sebagai mitos.
Pada perkuliahan itu, beliau juga menceritakan pengalaman dari kecil hingga sekarang dimana perjalanannya penuh perjuangan dan pengorbanan. Cerita beliau sangatlah menginspirasi terutama untuk diri saya sendiri, semoga besuk saya dapat seperti beliau yang dengan kerja keras dan perjuangannya dapat meraih cita citanya. Selain itu beliau juga menjelaskan tentang ikhlas. Ilustrasi yang dipaparkan ialah  Prof. Dr. Marsigit menyampaikan kisah Syeh Abdul Qodir Jailani yang dengan ikhlasnya ia mengabdi dan menjalani sesuatu dengan hati ihlas. Dari pengalaman beliau yang diceritakan di atas, banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik. Salah satunya adalah perlu kerja keras untuk meraih sesuatu dan kita semua mempunyai hak untuk membangun ilmu kita sendiri.
Berdasarkan uraian-uraian di atas tentang pembelajaran filsafat, maka saya bisa menarik kesimpulan bahwa filsafat itu sangatlah berguna di berbagai sendi kehidupan. Filsafat itu unik, dengan belajar filsafat kita belajar tentang kehidupan, sehingga kita merasa nikmat dalam menjalani hidup.  Ada pesan yang cukup  bermanfaat yaitu  ambil yang baik dan buang yang buruk. Dengan belajar filsafat,  kita juga belajar tentang kehidupan, sehingga kita menjadi lebih bijak  dalam menjalani hidup.  Selain itu, hikmah yang dapat kita petik dari belajar berfilsafat adalah kita harus bisa memanfatkan waktu karena waktu akan berjalan terus dan tak mungkin kembali. Sehingga dalam menghadapi sesuatu kita harus fokus terhadap apa yang kita hadapi itu.
Dalam dunia pendidikan saat ini, mitos  yang beredar adalah bahwa matematika itu merupakan mata pelajaran sangatlah mengerikan. Hal itu membuat para pelajar  malas dan enggan untuk belajar matematika.  Sebagai guru, upaya yang bisa kita lakukan adalah meminimalisir mitos itu menjadi lebih bersahabat dan kalau bisa membuat mitos bahwa matematika itu amatlah menyenangkan. Salah satu caranya adalah membelajarkan matematika dengan cara mengajarkan sifat ikhlas  dan melibatkan siswa, dimana siswalah yang aktif  sehingga mereka dapat   membangun ilmu mereka dan tentunya dengan intuisi mereka. Jika ini dan berlangsung diharapkan  pembelajaran metematika akan  sangat inspiratif dan bermakna. Oleh karena itu, guru bukanlah orang yang memberi ilmunya kepada siswa, tetapi guru sebaiknya menjadi fasilitator agar siswa dapat mengkontruksikan sendiri ilmunya dengan salah satu senjatanya adalah intuisi mereka .